Saya ingin belajar fotografi,
tapi kemudian si akal sehat berkata:
Duh, kapan waktunya? masih banyak tanggung jawab ah..
Di lain waktu si batin berkata lagi :
Saya ingin belajar rafting,
Tapi si akal sehat berkata lagi :
Kapan? mau bolos poli?
Di waktu lain lagi, si batin berkata :
Saya ingin snorkeling dan diving di Sikuai
Si akal sehat lagi-lagi berkata :
Sekarang mau bolos kuliah?
Dan begitu seterusnya setiap kali si batin berkata, si akal sehat selalu datang mengambil alih dan menenggelamkan segala alibi si batin, menguasai ruang sadar dan logika, hingga si batin tertidur..
Sampai suatu ketika si batin terbangun, mengucek-ucek matanya dan menggeliat panjang, kemudian terheran-heran melihat si akal sehat dipenuhi luka di sekujur tubuh setelah berperang dengan waktu
"Apa yang terjadi denganmu? Siapa kamu ini?"
Akal sehat tertegun karena tidak dapat menjawab pertanyaan itu, hingga terduduk, sambil mengusap semua lukanya.
"Aku ini hanya akal sehat, yang menuruti tuntutan waktu, tuntutan zaman, tuntutan semua orang, dan tuntutan diriku sendiri, sampai ada luka di tubuhku, namun tiada yang peduli
Hingga luka itu busuk, mengering, melukai bagian lain, dan sampai saat ini aku hampir mati,
Bagaimana kalau kau mengambil alih kesadaran sampai aku sembuh?"
Si batin yang baik hati, kemudian menerima tugas itu, tapi ketika ia melihat si pemilik kesadaran, ia sudah tua, ringkih, tidak bisa melakukan apapun.
Yang tertinggal hanya penyesalan...
Kenapa tidak dari dulu?
Kenapa tidak ketika muda?
Kenapa tidak ketika sehat?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar