Kamis, 18 November 2010

Dokter Gigi vs Tukang Gigi


Pernah dengar dokter gigi punya mobil mewah? ah, biasa, namanya juga dokter gigi, sekali nyabut aja 150ribu. Wajar...

Tapi, tukang gigi punya mobil mewah? ckck...

Anda bisa lihat gambar di atas, kalau saya jadi anda, saya tidak akan memasang gigi palsu saya di tukang gigi tersebut, sebab nanti gigi saya gigi seri semua (perhatikan gambarnya baik-baik)

Mungkin ada beberapa diantara anda pernah dengar ya.. Tukang gigi sekarang makin canggih, pelayanannya beragam, dari buat gigi palsu, bikin behel, laser (maksudnya komposit), pasang behel di rumah, diskon jika bawa orang ke-2 untuk pasang behel, dsb, dsb..

Makin menarik ketika di saat yang sama para sejawat saya dokter gigi justru keberadaannya dibatasi, sebut saja ujian kompetensi yang harus 4 tahun sekali diperbaharui (untuk bisa praktek), pasang plang sedikit melenceng dari aturan langsung kena sanksi dari komite etik, bahkan kalau boleh saya bilang, lulus dari fakultas kedokteran gigi saja susahnya setengah mati...

Anda bisa juga lihat gambar di bawah, saya masih bertanya-tanya dalam hati, apa yang dimaksud si tukang gigi dengan "Premek" ? Hehehe... saya rasa hanya si tukang gigi dan Tuhan yang tahu apa artinya..

Polemik ini sebenarnya masih digodok di ranah pemerintah, pihak Depkes sebagai yang seharusnya bertanggung jawab belum menentukan keputusan yang pasti mengenai apa yang semestinya menjadi kesepakatan yang tidak mematikan salah satu pihak dan memenangkan pihak lain.

Jadi, untuk sementara, teman-teman sebagai pasien, pihak yang sebenarnya dirugikan dari kedua kepentingan ini, harus hati-hati dan pintar-pintar memilih jasa pelayanan kesehatan gigi yang layak untuk teman-teman. Layak disini maksudnya secara harga terjangkau, tapi secara kualitas cukup baik dan tidak menimbulkan kerugian di kemudian hari. Saya rasa, masyarakat sebagai konsumen jasa pelayanan kesehatan saat ini sudah pintar dan bisa memilih yang terbaik untuk diri sendiri.

Dalam postingan kali ini saya mengunggah beberapa foto, yang mungkin biasa teman-teman lihat sehari-hari, tapi baru kali ini memperhatikan, menghayati dengan sungguh-sungguh, lalu tersenyum menilainya.

Enjoy..

Regards. Kartissa


Behel murah.. behel murah.. dipilih dipilih...

Pegal pegal leher saya kalau jadi pasien di bawah ini, dan coba lihat, si ahli gigi (dengan tidak mengurangi rasa hormat) memeriksa pasien tidak menggunakan masker ataupun sarung tangan (hansdcoon). Sebelum memeriksa pasiennya saya tidak tahu si ahli gigi sudah memegang apa saja... >_<

5 komentar:

  1. Sy pernah cabut gigi di dokter, 2 gigi sampe 300rb, ckckck, tp die ga pake masker atau sarung tangan? cuma cuci tangan aja
    sementara di tempat ahli gigi, ada malahan yg lengkap pake maskr dan sarung tangan

    BalasHapus
  2. janganlah berburuk sangka terlebih dahulu,,ntu namanya su'udzon,,,!!!??

    BalasHapus
  3. kakek saya pasang gigi di dokter spesialis gigi dan sudah mengeluarkan biaya puluhan juta sampe jual sawah tapi hasilnya g bisa di pakai dan g nyaman..,tp dia datang ke tukang gigi dengan uang g sampe 2 juta malah hasilnya memuaskan dan awet sampe sekarang...
    mungkin waktu kuliah si dokter nyogok dosennya agar dikasih nilai bagus

    BalasHapus
  4. Tapi, kadang pekerjaan tukang gigi lebih baik dari dokter gigi heee...
    silahkan cek http://ahli-pasang-gigi.blogspot.com/2014/06/solusi-gigi-depan-hitam-dan-keropos-dan.html
    no edit, no copy and not manipulations! that's be original pic :D

    BalasHapus